Sebagai seorang mantan musisi dengan skill permainan menawan dan melelehkan banyak gadis, saya ditanya: “Sebenarnya apa sih manfaat dari musik itu? Kok kesannya cuma hura-hura dan menghabiskan waktu percuma…“
Sekarang gini, pernah nggak kita merasa tenang dan semangat ketika mendengarkan musik? Kalo jawabannya “iya” berarti kita secara enggak langsung sudah merasakan efek positif musik secara psikologis. Apalagi musik enggak cuma berpengaruh terhadap keadaan psikologis, tapi juga punya efek yang positif buat kesehatan.
Johan dalam buku Psikologi musik menyebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik juga cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial.
Beberapa manfaat terapi musik antara lain:
1. Meningkatkan kreatifitas.
2. Mengurangi kecemasan dan stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Bikin rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan bahasa.
2. Mengurangi kecemasan dan stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Bikin rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan bahasa.
Nah, manfaat musik diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi merupakan hasil penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian tentang efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:
1. Jazz.
Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang layak didengarkan (vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole, KLA Project (hue he he, nuekat dimasukkan ke jazz ndak pa pa kan?) dll.
2. Rock.
Nah, kalo yang ini gua banget… Siapa bilang bahwa suara musik rock yang bising itu nggak ada menfaatnya dan bikin kita nggak mikir? Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, musik rock dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dll).
3. Klasik.
Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart. Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beebrapa penelitian menunjukkan bahwa musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dll.
0 komentar:
Posting Komentar